Langsung ke konten utama

Saintifikasi Jamu, Jadikan Jamu Tuan Rumah di Indonesia

Menjadikan jamu sebagai tuan rumah di negerinya sendiri, adalah sebuah tugas yang tidak mudah. Walaupun saat ini, trend kembali ke alam tengah meningkat, bukan berarti membentuk kepercayaan masyarakat akan khasiat dari jamu, bisa secepat mungkin dicapai.



http://www.manjur.net/wp-content/uploads/2012/10/jamu-620x250.jpg

Masyarakat Indonesia begitu dimanjakan dengan produk-produk kimia, terutama untuk mengatasi penyakitnya. Obat-obatan kimiawi selalu menjadi pilihan pertama di setiap pengobatan.
Membimbing masyarakat untuk memahami, bahwasannya Indonesia memiliki banyak ragam tumbuhan berkhasiat obat, bukan hanya menjadi tugas ahli pengobatan tradisional. Sudah selayaknya, baik pemerintah maupun profesional dalam kesehatan turun tangan melakukan edukasi kepada masyarakat. Di tengah tingginya ragam tumbuhan berkhasiat obat di Indonesia, ternyata Cina, India dan Korea, masih lebih berani untuk melakukan pengembangan obat tradisional ini.
Sebelumnya, sebuah survey pernah dilakukan untuk melihat seberapa populer jamu pada masyarakat Indonesia. Hasilnya adalah, hampir 50% penduduk Indonesia pernah mengkonsumsi jamu untuk mengobati dirinya. Survey ini memperlihatkan, walaupun pengobatan konvensional masih menjadi pilihan utama, namun masyarakat Indonesia juga mencari alternatif lain untuk pengobatannya, baik itu untuk menggantikan obat konvensional atau mendampingi terapi dengan obat konvensional.
Banyak alasan mengapa profesional kesehatan seperti dokter ataupun apoteker tidak melakukan edukasi mendalam mengenai obat bahan alam ini, terutama untuk jamu tradisional. Kendala utama edukasi dan pemanfaatan jamu dalam pengobatan adalah, bukti ilmiah yang terkumpul masih sangat sedikit. Kurangnya bukti ilmiah, yang menyebabkan tenaga kesehatan belum merekomendasikan jamu kepada pasiennya. Bukti empiris atau pengalaman masyarakat tidaklah cukup kuat untuk menjadikan dokter dan apoteker memberikan rekomendasi memakai jamu dalam pelayanan kesehatan yang dilakukannya.

Saintifikasi jamu adalah sebuah upaya dan proses pembuktian secara ilmiah jamu melalui penelitian berbasis pelayanan kesehatan, tidak hanya berdasarkan pengalaman turun menurun, namun khasiat jamu dibuktikan secara keilmuan melalui penelitian. 

Dalam sebuah situs dikatakan, bahwa proses santifikasi jamu ini telah dimulai sejak 2010. Langkah pertama yang dilakukan Depkes adalah dengan memberikan pelatihan khusus kepada dokter, yang nantinya akan disapa dengan sebutan dokter jamu. Sampai dengan Agustus 2012, telah terdapat 60 orang dokter, yang melakukan praktek pelayanan kesehatan dengan menggunakan jamu. Dokter-dokter ini telah mendapatkan sertifikat, dan juga ditempatkan di puskesmas-puskemas Indonesia.
Dalam melakukan pelayanan, dokter jamu juga tidak boleh memberikan saran penggunaan jamu, yang belum terbukti khasiatnya secara riset penelitian ilmiah. Dokter harus mengikuti perkembangan penelitian ilmiah tentang jamu, sebagai acuan dalam memberikan terapi.
Beberapa tanaman yang dianggap telah lolos uji saintifikasi jamu sendiri antara lain misal untuk pelangsing tubuh daun jati belanda, penurun kolesterol ada kunyit, temulawak, meniran, untuk diabetes ada sambiloto dicampur brotowali, temulawak, kunyit dan meniran yang formula dan takarannya sudah melalui riset terstandar.

Pemerintah juga berharap agar sosialisasi awal dan edukasinya bisa diawali dari dokter, yang ketika berhadapan dengan pasien, membeikandua alternatif pengobatan, yaitu medik dan non medik. Suatu saat, ketika masyarakat mulai melihat keunggulan dari jamu, dokter telah bertambah keilmuannya.
Tidak hanya dokter, program saitifikasi jamu ini juga didukung penuh oleh organisasi Apoteker. Pada Kongress Ilmiah Internasional Apoteker Asia Pasific di Bali September 2012 yang lalu, program saintifikasi jamu menjadi satu topik yang dibahas dan kongres yang bertema “Culture And Medicine”. Dalam kongres itu dibahas mengenai bagaimana praktik farmasi dan posisi budaya kesehatan tradisional tersebut memberikan kontribusi pada dunia kesehatan.
Bagimanapun, kesuksesan dari program saintifikasi jamu ini juga berarti kesuksesan bangsa Indonesia dalam melestarikan metoda pengobatan tradisional, yang juga berarti melindungi aset bangsa.
source : here

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAT SOAL SEJARAH PEMINATAN KELAS X

Berikut, contoh soal sejarah kelas 10 Kurikulum 2103 semester ganjil beserta jawabannya. 1. Dalam menjalani hidup saat ini, manusia perlu membuat.... a. jadwal kegiatan sehari-hari b. melakukan yang terbaik c. perencanaan masa depan d. kebaikan di dunia e. anggaran keuangan pribadi Jawaban: c  2. Sejarah sebagai peristiwa juga disebut sejarah.... a. objektif b. subjektif c. berulang d. sebagai kisah e. cerita Jawaban: a 3. Dimensi spasial dalam sejarah disebut dimensi.... a. ruang b. waktu c. peristiwa d. perubahan e. perkembangan Jawaban: a 4.Manusia dalam sejarah diposisikan sebagai.... a. objek sejarah b. subjek sejarah c. makhluk sejarah d. objek dan subjek sejarah e. pencipta sejarah Jawaban: d 5. Dalam sejarah yang dapat terjadi berulang kali adalah.... a. peristiwa b. pola c. waktu d. tempat e. pelaku Jawaban: b 6. Masyarakat Hindu melihat waktu sebagai.... a. akhir b. garis lurus c. siklus tanpa akhir d. awal e. masa hidup Jawaban: c 7. Pembagian waktu dalam sejarah, ya...

BlackBerry tengah Kerjakan Perangkat Baru yang Memadukan Smartphone dan Tablet

BlackBerry tengah Kerjakan Perangkat Baru yang Memadukan Smartphone dan Tablet      H ingga saat ini, BlackBerry sudah mengeluarkan dua handphone terbarunya kepada publik, yakni BlackBerry Q10 dan BlackBerry Z10. Beberapa waktu ke depan, perusahaan yang berbasis di Kanada ini pun akan kembali memperkenalkan produk terbaru mereka lainnya. Nah, dalam sebuah sesi wawancara antara CEO BlackBerry Thorsten Heins mengungkapkan bahwa mereka akan membawa sesuatu yang baru dalam produknya nanti. Produk tersebut, lanjutnya, merupakan perpaduan antara sebuah tablet dengan smartphone, dalam hal ini adalah sebuah phablet. Heins mengatakan bahwa BlackBerry Z10 memang memiliki kemampuan yang sempurna untuk aktivitas kantor. Namun hal itu tidak menghentikan rencana BlackBerry yang berniat untuk mengkombinasikan smartphone dan tablet yang juga bakal ditujukan untuk kalangan bisnis. Heins sendiri tidak secara langsung mengungkapkan kapan mereka akan memperkenalkan p...

BlackBerry Q10 review

The QWERTY keyboard is back in black with a 3.1in Super AMOLED display for company.   Pros:  Excellent keyboard; Sharp screen; BB10 OS great for message aggregation; Smooth performance   Cons:  Missing core apps; Screen not suited to multimedia playback Verdict:  The BlackBerry Q10 is the best handset the Canadian firm has ever built. BlackBerry 10 as a platform also has all the makings of being truly superb mobile OS, with an already great selection of apps, excellent developer tools, and stringent security. After waiting three months, BlackBerry fans can get their hands on the Q10, which packs the traditional physical keyboard. Released in the UK on April 26th, the handset is now available from all major networks and it supports the UK’s burgeoning 4G networks. Running BlackBerry 10.1 OS, the Q10 combines a touchscreen with the QWERTY keyboard. Although many in the BlackBerry community have been awaiting the handset...